Berbagi Ilmu :
ketika akal anak sudah mulai bekerja dan memiliki kemampuan sehingga dia mampu melihat dan menginginkan sesuatu yang unggul di dunia ini, maka itu berarti menunjukkan dangkalnya pemahamannya, mengapa?
karena siapa saja yang akalnya sudah dapat berjalan normal, maka akal itu akan memberinya petunjuk menuju Sang Pencipta, yakni bahwa dia harus menaati-Nya dan melaksanakan perintah-Nya, sehingga dia ingin mendekatkan diri kepada-Nya. Dia mengetahui secara pasti bahwa dirinya takkan dapat mendekati Allah swt melainkan dengan ilmu dan amalan, sehingga dia akan mencari ilmu dengan sendirinya tanpa harus disuruh dan diajak terlebih dahulu. Anda akan melihat dia menuntut berbagai ilmu hingga mencapai puncaknya. Selanjutnya, ilmu yang dia dapatkan akan menghasilkan sikap zuhud terhadap dunia dan menghasilkan berbagai perbuatan utama, hingga akhirnya dia naik pada derajat cinta Allah swt. Dari situlah kesempurnaan akan didapatkan. Allah swt berfirman:
وَلَقَدْ ءَاتَيْنَآ إِبْرَٰهِيمَ رُشْدَهُۥ مِن قَبْلُ وَكُنَّا بِهِۦ عَٰلِمِينَ
Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelum (Musa dan Harun), dan adalah Kami mengetahui (keadaan)nya.
inilah karakter yang mahal harganya. mengapa? sebab dia tidak lagi memerlukan orang lain untuk memotivasinya beramal. Cita-citanya terus berjalan walaupun dia sedang duduk. Jadi kondisi anak itu berbeda-beda, ada anak yang memerlukan motivasi, dan ini adalah kondisi mayoritas anak. adapula sebagian kecil dari mereka yang hanya perlu diingatkan dengan peringatan ringan. Adapula sebagian lainnya yang susah dibimbing, sehingga pengajar harus memaksanya, karena anak tidak mau berlatih.
Anak adalah anugerah dan karunia dari Allah swt, maka hendaklah bersungguh-sungguh mengurusnya, karena taufik Allah swt tersembunyi di belakang hal itu. Sebaiknya orang tua membiasakan anak untuk menjaga kebersihan dan kesucian dirinya, serta membekalinya dengan adab dan etika. Ketika anak itu sudah berusia 5 tahun, hendaklah dia sudah dididik untuk menghafalkan ilmu. Sesungguhnya menghafal di waktu kecil itu bagaikan mengukir di atas batu. Ketika seorang anak sudah menginjak usia dewasa sedang dia belum mempunyai dorongan yang kuat untuk mencari ilmu, maka tidak ada kejayaan baginya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar