Strategi mengajarkan Al-Qur'an anak usia dini
بسم الله والصلاة والسلام على رسول الله
Ilustrasi :
Pertama : Pak Ustaz, anak saya tidak mau diam, kalau dibacakan Al-Qur'an tidak mau anteng, gerak sana sini.
Solusinya : yah tidak apa anak gerak sana sini, insha Allah sambil gerak dia itu menghafal ( gaya belajar kinestetik )
Kedua : Pak Ustaz, anak saya tidak mau fokus, selalu saja melihat mainan dan main.
Solusinya : cari tempat belajar yang polos warna cat temboknya seperti putih dan tidak ada mainan di dalam ruangan belajar.
Ketiga : Pak Ustaz, anak saya selalu bilang bosan kalau sudah dengar Al-Qur'an, selalu bilang, lama sekali belajarnya, dan selalu bilanh capek.
Solusinya : diam sejenak, istirahat sebentar kemudian lanjut lagi. Ajak diskusi anak, ini hafalan abang sebentar lagi selesai, sabar yah. Bunda lanjut lagi yah dst
Keempat : Pak Ustaz, anak saya kalau sudah diajak teman-temannya main, langsung saja pergi keluar main sama teman-temannya dan tidak lanjut hafal lagi.
Solusinya : ditahan anaknya, ajak diskusi, boleh main, tapi selesaikan dulu hafalan abang, ini sebentar lagi selesai, nanti kalau sudah selesai menghafalnya, abang dapat es krim dan boleh main.
Kelima : Pak Ustaz, ini anak saya sudah banyak hafalannya, bagaimana menjaga hafalannya.
Solusinya : caranya, semua hafalan wajib selesai diulang selama sepekan. Misal punya hafalan 10 juz, berarti wajib mengulang hafalan setiap harinya 1.5 juz dan seterusnya sembari nambah hafalan baru. Buat jadwal ziyadah dan murojaah yang teratur, insha Allah hafalan ananda akan kuat. Amin
Di atas adalah ilustrasi masalah yang sering dihadapi orangtua di rumah ketika membersamai ananda menghafal al-Qur'an di rumah juga disertai solusi yang saya tawarkan.
Strategi mengajari usia balita menghafal al-Qur'an di rumah :
Pertama : memiliki program dan metode yang tersusun dalam mengajarkan al-Qur'an pada ananda agar target yang diinginkan tercapai dan kalau tidak tercapai bisa dievaluasi juga sebagai dokumentasi rekam jejak anak selama menghafal. Jika ingin program menghafal al-Qur'an di rumah yang sudah disusun oleh Markaz Hanan bisa hubungi no hp : 085706201238
Kedua : kenali gaya belajar anak. Ada 3 karakteristik belajar anak, pertama : gaya belajar audio, kedua gaya belajar visual, ketiga gaya belajar kinestetik. Jika anak menonjol di salah satu gaya belajar, terus fokus di gaya belajar tersebut. Namun sepengetahuan saya selama bersama anak-anak, biasanya anak kecil itu mencakup 3 gaya belajar sekaligus, audio, visual dan kinestetik. Guru yang baik adalah mampu menggabungkan gaya belajar itu dalam satu waktu, insha Allah bisa.
Ketiga : sabar selama menemani ananda belajar
Sabar disini saya bagi dua, sabar pasif dan sabar aktif.
Sabar pasif artinya orangnya penyabar tapi tidak mengajak. Sabar lihat anak belajar sambil bermain terus menerus, sabar melihat anak tidur sedangkan tugas hafalan belum diselesaikan.
Sedang sabar aktif artinya orangnya penyabar tapi selalu mengajak dengan intonasi rendah bukan dengan intonasi tinggi atau marah. Kalaupun harus marah tidak mengapa tapi menggunakan bahasa yang positif karena anak kecil tidak mengerti apakah nada kita lagi marah atau tidak. Contohnya, kalau melihat anak ketika menghafal masih main terus seharusnya ditegur dengan bahasa santun dan diberikan pengertian terus menerus sampai anak menurut.
Demikian strategi yang dapat saya tulis, jika bermanfaat silahkan share, like dan berikan komentar, agar tulisan ini menjadi lebih baik.
Kepada Allah saya mohon ampun, semoga menjadi amal jariyah bagi penulis dan bagi teman-teman yang menyebarkan kebaikan ini. Amin
Penulis : Ust. Sunario, Lc
Pimpinan Markaz Hanan
Sekolah Tahfizh Balita dan Anak Karawang
#hafalusiadini
#yukbelajartahfizhdimarkazhanansaja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar